Saya penggemar nasi pecel. Selain nasi rawon, kota Malang dikenal juga sebagai center of excellence untuk kuliner nasi pecel, cwiemie dan bakso.
Di Malang juga ada beberapa aliran nasi pecel .
Yang harus dicoba kalau sampean jalan2 ke kota Malang ada beberapa tkp. "Dont leave Malang without savouring it"
1. Pecel Panderman. Ini Pecel gerobak tapi saking uenaaknya yg ngantri sampe rebutam jadi akhirnya didepan SMPK Pandermaan sampe dijejer 2 gerobak pecel. Tempat ini jadi tempat reuni gak sengaja karena hampir setiap arema yg kwrja diluar daerah kalau pulang Malang selalu sarapan ditempat ini. Kalau mau nyoba ati2, sering jam 9 sudah kukut abis.
2. Pecel Rajegwesi. Ini warung klasik sejak jaman kodok jenggoten sudah buka dan bertahan rame karena memang rasanya pas dan harganya enteng dikantong.
3. Pecel Kawi ... ada yg fanatik sama pecel ini, tapi ditempat ini saya lebih suka Nasi Bok nya? Oges Arudem yg top.
Pecel nya di lidah saya kurang menggigit.
4. Pecel Pasar Klojen. Pasar2 tradisional di Malangbterkenal bersih dari jaman mbah2 saya meakipun jaman segitu belum ada pasar modern. Ditengah pasar Klojen ini ada warung Pecel yg lumayan banyak pengikutnya.
......
Nah? Dulunya saya pikir Malang top pecelnya gak ada yg ngalahin .. sampe suatu hari saat saya dg anak2 MASTRIP berkunjung dan bikin acara di Blitar. Disini saya baru melek bahwa soal pecel Blitar memang gak kalah seru.
Di foto ini kami diajak tuan rumah sarapan pecel di Warung Mbok Sani. Warungnya agak kepinggir. Setelah pesan dan ngantri sebentar .. pecel datang dengan teh manis ... alamaaaak raasane. Mbok mbok mbok .. ueannnak tenan. Rempeyek nya lebar2 pating kemrungkel, tapi saat digigit renyahnya bukan main.
Bumbu nya campuran rasa gurihnya bumbu kacang, manis dan asin yg pas dan dikombinasikan dg kecutnya asam jawa .. sambal pedas pake nasi panas dan teh nasgiteln(panas legi kentel)
Kalau sampean berkunjung ke Malang dan pengen makan rawon, ada 3 madzhab rawon yg masing2 banyak penggemar fanatiknya ..
1. Ada Rawon Nguling yang aslinya dari desa Nguling Probolinggo dulunya warung sopir truk tahun 70an .. kuahnya encer dan potongan2 lauknya bersih dan sedap.. favorit saya empal nya yg empuk tapi rasanya kremes berbumbu gurih manis asin jadi satu.
2. Ada Rawon Rampal yang berdiri sejak 1957 .. rawonnya diolah sengan proses kuno pakai tungku kayu bakar dan rasa ya sangat Rawon banget. Kuahnya hitam pekat dan kental. Ambience tempat makan nya menambah suasana barbar makan rawon. Hampir semua pemimpin negara RI pernah mampir dan makan di warung ini.
3. Ada Rawon Warung Lama H Ridwan di pasar besar yang sudah berdiri sejak 1925 .. disini perlu dicoba sate komoh .. sate sapi yang dagingnya gede2 berbumbu rempah2 dibakar membuat harum bau dan rasanya meeem melek.
Diluar 3 besar ini masih banyak rawon2 aliran indie yang gak kalah enak dan sedap .. ada Rawon Mbok Brintik yang jualan mbok2 yang rambutnya kruwel2 brintik, ada Rawon Dengkul yang khusus dengkul, ada Rawon Tessy Stasiun yang punya klemar klemer kaya mbak Tessy, ada Rawon Bu Mut yg kayanya udah tutup atau pindah dari jalan Kaliurang , ada .... sak ndayak pokoknya. Yang gak ada cuma rawon Kadal, gak payu di Malang.
Kalau Kabareskrim Listyo Sigit Prabowo mata duitan, Djoko Tjandra bisa lolos lagi ke luar negeri. Apresiasi buat Sigit yang teguh. Denny Siregar.
Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan seluruh jajarannya untuk menindaklanjuti penyebar hoaks terkait Covid-19. (Foto: Antara/Asep Fathulrahman). Menangkap Djoko Tjandra itu bukan hal mudah. Saya dengar dia seperti "Robin Hood" buat para mafia hukum di Indonesia. Djoko Tjandra royal bagi-bagi duit ke para pejabat dan aparat sejak pemerintahan SBY, sehingga dia bisa lolos dan kabur ke luar negeri. Kasus tertangkapnya pejabat kepolisian baru-baru ini karena membantu Djoko Tjandra, bisa jadi acuan betapa licinnya dia sehingga tidak mudah ditangkap. Bahkan di Malaysia, Djoko Tjandra dilindungi oleh pemerintahan lama di sana. Ada informasi Djoko Tjandra ingin investasi membangun gedung tinggi di Malaysia, sehingga dia dianggap aset yang harus dilindungi meski di Indonesia dia koruptor. Jadi paham kan, orang ini bukan kaleng-kaleng. Karena itu, gerakan Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo dengan melacak aliran uang Djoko Tjandra dan kepiawaiannya bekerja sama dengan kepolisian Malaysia, harus diacungi jempol. Kebayang bagaimana Kabareskrim harus menghadapi para pejabat dan aparat baik di Indonesia dan Malaysia, yang sudah "disiram" oleh Djoko Tjandra. Kalau Kabareskrimnya mata duitan, Djoko Tjandra bisa lolos lagi ke luar negeri. Apresiasi untuk Listyo Sigit yang bisa teguh mengemban amanah Presiden untuk menangkap Djoko Tjandra pulang ke Indonesia. Tertangkapnya Djoko Tjandra memulihkan nama baik Kepolisian RI yang sempat tercoreng akibat kasus suap yang melibatkan pejabat tinggi di institusi baju cokelat itu. Tonton dalam video berikut ini, penjelasan Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia Boyamin Saiman tentang kekuatan besar yang ia sebut sebagai naga pelindung Djoko Tjandra.
BUKAN KALENG KALENG..
Menangkap Joko Tjandra itu bukan hal mudah...
Saya dengar, dia seperti "Robin Hood" buat para mafia hukum di Indonesia. JT royal bagi2 duit ke para pejabat dan aparat sejak pemerintahan SBY, sehingga dia bisa lolos dan kabur ke luar negeri. Kasus tertangkapnya pejabat kepolisian baru2 ini karena membantu JT, bisa jadi acuan betapa licinnya dia sehingga tidak mudah ditangkap.
Bahkan di Malaysia, JT dilindungi oleh pemerintahan lama disana. Ada informasi, JT ingin investasi membangun gedung tinggi di Malaysia, sehingga dia dianggap aset yang harus dilindungi meski di Indonesia dia koruptor. Jadi paham kan, orang ini bukan kaleng-kaleng..
Karena itu, gerakan Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo dengan melacak aliran uang JT dan kepiawaiannya bekerjasama dengan kepolisian Malaysia, harus diacungi jempol. Kebayang bagaimana Kabareskrim harus menghadapi para pejabat dan aparat baik di Indonesia dan Malaysia, yang sudah "disiram" oleh JT.
Kalau Kabareskrimnya mata duitan, JT bisa lolos lagi ke luar negeri. Apresiasi untuk pak Listyo Sigit yang bisa teguh mengemban amanah Presiden untuk menangkap JT pulang ke Indonesia.
Tertangkapnya JT memulihkan nama baik Kepolisian RI yang sempat tercoreng akibat kasus suap yang melibatkan pejabat tinggi di institusi baju cokelat itu.
Selain Kabareskrim, saya juga ingin mengangkat secangkir kopi untuk Kapolda Kalimantan Selatan, Irjen Nico Afinta yang dengan berani menangkap dua guru honorer yang mengupload seruan2 khilafah di medsos mereka.
Apa yang dilakukan Kapolda Kalsel ini juga tidak mudah, karena dia mendapat tentangan dari banyak pengacara bahkan LBH dengan menangkap guru honorer itu.
Saya harus jujur, banyak kasus berkembangnya intoleransi dan gerakan khilafah ini di daerah2, karena kepolisian terkesan sungkan dan "tidak mau ribut" dengan ormas2 yang kerjaannya menekan pake massa. Mereka mungkin "takut dicopot" seandainya salah penanganan sehingga bisa membuat rusuh daerahnya. Apalagi kalau berurusan dgn propaganda khilafah.
Karena itu, keberanian Kapolda Kalsel dengan menangkap "sales2 khilafah" ini bisa dijadikan inspirasi kepolisian untuk mulai dengan tegas menangkap mereka sebelum menjadi besar. Dan semoga, pentolan2 sales khilafah nasional yang dulu tergabung di HTI bisa juga segera ditangkap supaya tidak meresahkan.
Saya tidak bisa berharap kepolisian kita bisa menjadi institusi sempurna dalam penegakan hukum. Tapi setidaknya, langkah Kabareskrim dan Kapolda Kalsel bisa menjadi momentum kebangkitan kembali aparat kita supaya bisa lebih profesional dalam menunaikan tugasnya.
Dan saya akan tetap setia menjaga marwah institusi kepolisian kita, karena jika bukan kita yang menjaga mereka, lalu kepada siapa lagi kita bersandar ??
Saya harus angkat secangkir kopi malam ini untuk mereka, untuk Kapolri dan untuk seluruh jajaran kepolisian yang ingin institusi mereka bersih dan berwibawa..