Monday, February 06, 2012

Riset DNA: Asal Ayam dan Kambing dari Indonesia

http://www.politikindonesia.com/m/index.php?ctn=1&k=politik&i=31101#.TzDTlTUxbC0.facebook




Politikindonesia - Ayam dan kambing adalah hewan ternak yang lumrah dipelihara oleh masyarakat di berbagai belahan dunia. Tapi mungkin tidak banyak yang tahu, dari mana asal mula hewan tersebut diternakkan. Penelitian DNA menunjukkan bahwa asal mula hewan ternak tersebut adalah dari Indonesia.

Fakta penelitian yang cukup mengejutkan itu, terungkap dalam diskusi bertajuk “Menguak Tabir Peradaban dan Bencana Katastropik Purba di Nusantara untuk Memperkuat Karakter dan Ketahanan Nasional' di Gedung Krida Bakti, Jl Veteran, Jakarta, Selasa (07/02).

Adalah Profesor Stephen Oppenheimer, ahli genetika dan anatomi DNA manusia yang menemukan fakta tentang itu. Hasil riset Profesor asal Oxford University Inggris itu menyimpulkan binatang ternak ayam, babi dan kambing berasal dari Indonesia dan menyebar ke berbagai wilayah di Asia dan Pasifik sejak lebih dari 10 ribu tahun lalu.

Riset Oppenheimer itu disampaikan arkeolog LIPI yang juga peneliti Tim Bencana Katastropik Purba, Danny Hilman, dalam diskusi tersebut. “Dari riset Oppenheimer, binatang ternak ayam, babi dan kambing berasal dari Indonesia dan menyebar ke berbagai wilayah di Asia dan Pasifik sejak lebih dari 10 ribu tahun lalu," ujar Danny.

Oppenheimer meriset berdasar DNA. Dari penelitian diketahui pula manusia Indonesia yang hidup sekarang punya nenek moyang yang sudah mendiami nusantara sejak 60 ribu tahun lalu.

Kesimpulan riset Oppenheimer diketahui bahwa teknologi bercocok tanam seperti padi dan sebagainya berasal dari Indonesia. Demikian pula teknologi pelayaran, bumi nusantara telah mengenalnya sejak sebelum 10 ribu tahun lalu. “Teknologi pelayaran ini didorong peristiwa banjir besar pada periode 15 ribu - 8 ribu tahun lalu," imbuh Danny.

Riset DNA Oppenheimer juga menunjukkan adanya human dispersion pada 3 masa. “Zaman sebelum 10 ribu tahun (late pre historic) dimana Nusantara adalah pusat peradaban pertanian, peternakan dan pelayaran di wilayah Asia Pasific," tandas dia.
(kap/rin/nis)

No comments: