http://techno.okezone.com/read/2013/04/04/56/786101/bertahun-tahun-gunakan-listrik-dari-kotoran-sapi
JOMBANG - Teknologi memungkinkan sesuatu yang tidak mungkin bisa saja terjadi. Di Jombang, Jawa Timur, ada seorang pengasuh panti asuhan yang memanfaatkan kotoran sapi bukan lagi menjadi pupuk atau bio gas saja, tetapi kini bisa dibuat tenaga untuk membangkitkan listrik.
Miftahul Hinan, 45 tahun, yang sudah bertahun-tahun membuktikan dan memanfaatkan kotoran sapi menjadi energi pembangkit listrik. Sehingga tidak heran, setiap ada kenaikan tarif listrik, pengasuh panti asuhan yang satu ini tidak pernah ambil pusing.
Hinan yang mengasuh sebuah panti asuhan di desa Watugaluh, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang ini, sudah sejak 2007 lalu mengembangkan kotoran sapi menjadi energi listrik.
Bahkan, selama itu juga Hinan mengandalkan penerangan panti asuhan miliknya dengan listrik yang bersumber dari kotoran sapi.
"Ini (energi listrik dari kotoran sapi) memang bukan hasil temuannya, tetapi merupakan sumbangan ide dan teknis dari orang lain," ujar Hinan di Jombang, Kamis (4/4/2013).
Namun demikian, Hinan mengaku sangat senang, karena listrik dengan energi kotoran sapi tersebut dapat terus digunakan hingga sekarang.
“Lumayan dengan cara ini, saya dapat menghemat pengeluran, katena uang yang seharusnya buat bayar listrik dari PLN dapat digunakan untuk keperluan lain, terutama untuk membiayai pendidikan puluhan anak asuh,” kata Hinan.
Ia pun menceritakan bagaimana proses pembuatan energi listrik dari kotoran sapi tersebut. Menurutnya, untuk membuat listrik dengan energy dari kotoran sapi tidaklah sulit.
Pertama, setiap membersihkan kadang, kotoran sapi dialirkan ke dalam sebuah septictank yang didesain secara khusus untuk difragmentasikan menjasi bio gas.
Lalu, bio gas yang dihasilkan kemudian dialirkan melalui pipa untuk dipakai sesuai kebutuhan. Bisa langsung dipakai memasak sebagai pengganti gas elpiji, bisa juga dialirkan ke genset untuk menghasilkan listrik.
Teknologi yang sangat sederhana ini menurut Hinan, sangat luar biasa karena panti asuhan miliknya kini bisa mendapatkan gas untuk memasak dan gas untuk listrik setiap hari selama bertahun-tahun secara gratis.
“Untuk mendapatkan daya listrik sebesar 500 watt, dibutuhkan minimal 25 ekor sapi,” jelas Hinan. “Sedangkan untuk membuat septictank bio gas dibutuhkan biaya sekira 11 juta rupiah,”
Itulah sebabnya listrik dengan energy dari kotoran sapi ini mungkin lebih tepat digunakan para peternak saja saja karena hanya cukup mengalirkan kotoran sapi dari kandang ke septictank dari pada dibuang percuma.
Sementara, untuk warga biasa mungkin terlalu memberatkan karena belum memiliki sapi. “Untuk anda yang memiliki peternakan sapi, kini tidak perlu bingung lagi membuang kotoran sapi Anda, karena selain bisa untuk pupuk kompos, juga bisa diolah menjadi energi listrik alternative di rumah,” terangnya.
Bukan hanya itu saja, dengan memanfaatkan energy alternative ini, setiap pemerintah akan menaikkan tarif listrik, dijamin kita tak perlu pusing lagi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment