Tuesday, December 26, 2006

James Bond

http://www.gatra.com/artikel.php?id=100630
INTRIK

Tahun 2007 konon adalah tahun James Bond. Setidaknya, itu yang diisyaratkan seorang paranormal kondang kepada saya. Terus saya sendiri bingung membuat interpretasinya. Pergilah saya berkonsultasi pada Mpu Peniti. Kebetulan, ketika saya datang, Mpu Peniti, mentor saya, sedang asyik menonton DVD James Bond. Mpu Peniti menonton episode ke-20 yang berjudul Die Another Day. Film James Bond dengan bujet tertinggi, hingga US$ 142 juta, dan merupakan film Pierce Brosnan yang terakhir sebagai James Bond. Film ini termasuk film James Bond yang sukses karena berhasil menjadi box-office dengan pendapatan di atas US$ 431 juta.

Usai menonton, iseng-iseng saya tanya Mpu Peniti soal hubungan 2007 dengan 007 milik James Bond. Dan beliau cuma terkekeh menanggapi kebingungan saya. Menurut Mpu Peniti, film James Bond sukses karena tiga hal. Pertama, filmnya akan seru luar biasa kalau James Bond punya musuh yang sangat tangguh. Semakin dahsyat musuhnya, semakin luar biasa filmnya.

Kedua, wanita cantik yang selalu disebut "Bond's Girl". Inilah elemen yang menjanjikan misteri dan penasaran. Pemilihan wanita cantik untuk mendampingi James Bond biasanya dilakukan sangat teliti dan saksama. Di dalam film, ada wanita yang memang berperan sebagai agen rahasia untuk mendampingi James Bond. Tapi ada juga yang awalnya di pihak musuh dan kemudian di akhir cerita menjadi kekasih James Bond.

Yang ketiga, dan terakhir, James Bond tidak pernah kehilangan akal. Apa pun situasinya, ia pasti bisa meloloskan diri.

Jadi, kalau mau sukses dan berhasil pada tahun 2007, resepnya sederhana. Persis seperti film James Bond. Dalam film James Bond, di awal cerita selalu ada bagian ketika James Bond bertemu dengan Q, tokoh yang jenius dan selalu menyediakan berbagai peralatan untuk meloloskan diri. Jadi, pertama-tama yang harus Anda siapkan adalah strategi untuk meloloskan diri, the exit strategy. Di dalam film James Bond tahun 1999 berjudul The World Is Not Enough, terjadi percakapan antara Q dan James Bond:

Q: "I've always tried to teach you two things. First, never let them see you bleed."
James Bond: "And the second?"
Q: "Always have an escape plan."


Artinya, apa pun yang terjadi, dan biar separah apa pun luka Anda, jangan pernah memperlihatkan kepada musuh bahwa Anda sedang berdarah-darah. Dan yang paling penting, selalu punya strategi untuk meloloskan diri.

Wanita cantik dalam film James Bond biasanya diberi peran bermacam-macam. Ada yang memang kolega dan sesama agen rahasia yang ditugasi membantu James Bond. Tapi ada juga yang berperan dari pihak musuh, yang kemudian di akhir cerita kadang membantu James Bond atau juga diselamatkan oleh James Bond dan akhirnya menjadi kekasih James Bond. Walaupun kadang wanita cantik ini perannya remeh, dan seringkali dijadikan pemanis saja, toh tetap saja mereka merupakan elemen yang bikin penasaran dan memberikan kejutan sesekali.

Menurut Mpu Peniti, kita harus cerdas memanfaatkan karisma yang ada di dalam diri kita. Tidak jarang, dalam kehidupan bisnis sehari-hari, Tuhan Yang Mahakuasa memberikan kita jalan dan petunjuk. Kadang bisa dari teman, bisa juga dari lawan. Kadang petunjuknya sangat jelas dan kadang-kadang sesekali mengejutkan datang dengan petunjuk samar-samar. Ibaratnya wanita cantik dalam film James Bond, menurut Mpu Peniti, keberuntungan itu ada di mana-mana. Tinggal kita sigap, tangkas, selalu siap sedia memanfaatkan setiap momentum dan peluang. Persis seperti James Bond. Selalu melakukan improvisasi.

Dan yang terakhir, James Bond hadir begitu populer di tengah-tengah kita sejak 1962, dengan episode pertamanya Dr. NO, semata-mata karena James Bond adalah jagoan kita yang tak terkalahkan untuk menghadapi segala macam krisis dan musuh. Salah satu dialog favorit saya adalah kalimat yang diucapkan tokoh Paris Carver (diperankan Teri Hatcher), dalam film James Bond berjudul Tomorrow Never Dies: "Tell me James, do you still sleep with a gun under your pillow?" Ini menunjukan, apa pun situasinya, James Bond selalu siap menghadapi segala tantangan. James Bond selalu punya persiapan.

Barangkali ramalan sang paranormal sangat berbeda dengan uraian Mpu Peniti di atas. Buat saya, wejangan Mpu Peniti terasa pas dengan segala tantangan yang mesti kita hadapi pada tahun 2007. Jadi, jangan takut dan waswas. Tahun baru 2007 pasti akan hadir dengan tantangan baru, masalah baru, dan krisis baru. Saya berniat menyongsong tantangan itu dan menikmatinya. Musuh James Bond dalam episode The World is not Enough, Elektra King yang diperankan aktris sensual Sophie Marceau, berkata dengan sangat bijak: "There's no point in living if you can't feel alive." Mari kita songsong 2007 dengan bersikap optimistis!

Kafi Kurnia
peka@indo.net.id

[Intrik, Gatra Nomor 6 Beredar Kamis, 21 Desember 2006]

No comments: